Pengumuman penutupan tambang galian C di Gunung Kuda Cirebon oleh Demul (Dewan Musyawarah Ulama), yang melibatkan tiga yayasan, menandai babak baru dalam upaya perlindungan lingkungan dan penegakan hukum di wilayah tersebut. Keputusan ini datang sebagai respons atas keresahan masyarakat dan dampak negatif aktivitas penambangan terhadap ekosistem setempat, sebuah isu krusial di Gunung Kuda Cirebon.
Aktivitas penambangan galian C, yang meliputi pengambilan pasir dan batu, telah lama menjadi sorotan di Gunung Kuda. Meskipun memberikan lapangan kerja bagi sebagian warga, dampak lingkungannya, seperti kerusakan lahan, erosi, dan potensi banjir bandang, telah menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan penduduk dan aktivis lingkungan.
Keterlibatan tiga yayasan dalam kepemilikan tambang menambah kompleksitas masalah ini. Demul, sebagai entitas keagamaan dan sosial yang dihormati, turun tangan setelah berbagai upaya lain tidak efektif. Penutupan ini diharapkan menjadi preseden bagi penegakan aturan yang lebih ketat terhadap eksploitasi sumber daya alam di Gunung Kuda Cirebon.
Langkah Demul untuk menutup tambang ini juga mencerminkan desakan kuat dari masyarakat yang telah lama menuntut tindakan nyata. Suara-suara dari warga sekitar yang merasakan langsung dampak buruk penambangan, mulai dari polusi udara hingga kerusakan infrastruktur, akhirnya mendapatkan respons yang tegas dari pihak berwenang.
Pemerintah daerah, meskipun sebelumnya mungkin menghadapi dilema antara pembangunan ekonomi dan perlindungan lingkungan, kini harus mendukung penuh keputusan Demul. Penutupan ini harus diikuti dengan langkah-langkah rehabilitasi lahan dan pencarian alternatif mata pencaharian bagi warga yang selama ini bergantung pada sektor pertambangan.
Transparansi dalam proses penutupan dan rehabilitasi juga menjadi kunci. Masyarakat perlu dilibatkan dalam setiap tahapan, memastikan bahwa proses berjalan adil dan demi kepentingan bersama. Ini akan membangun kembali kepercayaan publik terhadap upaya perlindungan lingkungan di Gunung Kuda Cirebon.
Dampak ekonomi jangka pendek mungkin tak terhindarkan, namun penting untuk melihat manfaat jangka panjang bagi kelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat. Ini adalah investasi penting untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi Gunung Kuda Cirebon dan sekitarnya.