Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menunjukkan progres signifikan, dengan berbagai fasilitas mulai beroperasi. Salah satu yang menarik perhatian adalah hadirnya RS Hermina IKN. Rumah sakit ini menjadi fasilitas kesehatan swasta pertama yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di IKN, menegaskan komitmen pemerintah untuk melibatkan investor dalam pembangunan kota baru tersebut.
RS Hermina IKN yang diresmikan pada Oktober 2024 (perkiraan berdasarkan informasi yang ada) ini adalah bagian dari jaringan Rumah Sakit Hermina Group, yang berada di bawah naungan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL). Ini sekaligus menjadi rumah sakit ke-50 yang dibangun oleh grup tersebut.
Kepemilikan RS Hermina berada di tangan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), sebuah perusahaan terbuka yang sahamnya dimiliki oleh berbagai pihak, termasuk institusi dan perorangan. Beberapa nama yang tercatat sebagai pemegang saham antara lain Yulisar Khiat, Hasmoro (Direktur Utama Hermina Group), Binsar Parasian Simorangkir, Lydia Immanuel, Husen Sutakaria, Meijani Wibowo, hingga PT Astra International Tbk.
Investasi yang digelontorkan untuk pembangunan RS Hermina ini mencapai Rp650 miliar. Jumlah ini menunjukkan keseriusan pihak swasta dalam mendukung program pemerintah untuk menyediakan fasilitas kesehatan berstandar internasional di Ibu Kota Nusantara.
Presiden Jokowi sendiri saat peresmian menyampaikan apresiasinya terhadap pembangunan RS Hermina ini. Ia menekankan bahwa keberadaan rumah sakit berkelas akan memberikan rasa percaya diri bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan berpindah ke IKN, karena jaminan kesehatan mereka akan terlayani dengan baik.
Pembangunan RS Hermina Nusantara merupakan wujud nyata dukungan Hermina Group dalam pelayanan kesehatan, terutama di IKN. Konsep rumah sakit ini mengusung standar internasional dengan fasilitas modern dan didukung teknologi canggih untuk melayani berbagai kebutuhan medis.
Kehadiran RS Hermina juga menjadi sinyal kuat bagi investor swasta lainnya untuk turut serta dalam pembangunan IKN. Pemerintah memang sejak awal membuka keran investasi non-APBN untuk mengurangi beban anggaran negara.
RS Hermina Nusantara tidak hanya akan melayani ASN, tetapi juga masyarakat umum di sekitar IKN. Ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatan berkualitas tinggi bagi seluruh warga Ibu Kota Nusantara